"Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu
berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu
agar kamu bertakwa" (Q.S. Al-Baqarah [2]:183).
SEMOGA Allah memberikan umur kepada kita untuk bisa
menikmati jamuan Allah --bulan Ramadhan-- yang sangat
spektakuler, yang membuat orang-orang putus harapan bisa berharap, dan
yang putus asa bisa bangkit. Kalau Saudara begitu banyak
mengalami kesulitan, seakan tidak ada lagi harapan, maka
Ramadhan adalah saat di mana Allah tidak akan mengecewakan
hamba-hamba-Nya.
Karena itu, seharusnya kita bersimbah air mata karena
kerinduan yang mendalam ingin mendapatkan jaminan Allah SWT.
Ketika seorang dermawan yang mulia akhlaknya akan
menjamu seseorang, kita akan sangat bahagia karena dijamu oleh
orang yang kita segani. Apalagi ini jamuan dari pencipta
alam semesta yang Mahatahu lumuran dosa kita, yang Mahatahu segala
derita dan harapan kita. Amatlah rugi andai kata kita tidak
termasuk orang yang merasa sangat ingin memasuki Ramadhan ini
dalam keadaan siap.
Khotbah Rasulullah
SAYA ingin mengutip sebuah hadis yang cukup panjang,
yaitu khotbah Rasulullah SAW menjelang bulan Ramadhan.
Khotbah ini diriwayatkan Imam Ali R.A.
"Wahai manusia, sungguh telah datang kepada kalian
bulan Allah yang membawa berkah, rahmat, dan maghfirah, bulan yang
paling mulia di sisi Allah. Hari-harinya adalah hari-hari
yang paling utama, malam-malam di bulan Ramadhan adalah
malam-malam yang paling utama, jam demi jamnya adalah jam yang paling
utama.
"Inilah bulan yang ketika engkau diundang menjadi
tetamu Allah dan dimuliakan oleh-Nya. Pada bulan ini napasmu
menjadi tasbih, tidurmu menjadi ibadah, amal-amalmu diterima, dan
doa-doamu diijabah. Bermohonlah kepada Allah, Rab-mu dengan hati
yang tulus dan hati yang suci agar Allah membimbingmu untuk
melakukan saum dan membaca kitab-Nya. Sungguh celakalah orang
yang tidak mendapatkan ampunan Allah pada bulan yang
agung ini.
"Kenanglah rasa lapar dan hausmu sebagaimana kelaparan
dan kehausan pada hari kiamat. Bersedekahlah kepada kaum
fuqara dan masakin. Muliakan orangtuamu. Sayangilah yang muda.
Sambungkanlah tali persaudaraan. Jaga lidahmu. Tahan
pandangan dari apa yang tidak halal kamu memandangnya. Dan tahan
pula pendengaranmu dari apa yang tidak halal kamu
mendengarkannya.
"Kasihilah anak-anak yatim, niscaya anak-anak yatim
akan dikasihani manusia. Bertaubatlah kepada Allah dari
dosa-dosamu. Angkatlah tangan-tanganmu untuk berdoa di waktu
salatmu karena saat itulah saat yang paling utama ketika Allah Azza
Wajalla memandang hamba-hamba-Nya dengan penuh kasih. Dia
menjawab ketika mereka menyeru-Nya, Dia menyambut ketika mereka
memanggil-Nya, dan Dia mengabulkan doa-doa ketika
mereka bermunajat kepada-Nya.
"Wahai manusia! Sesungguhnya diri kalian tergadai
karena amal-amal kalian, maka bebaskanlah dengan istighfar.
Punggung-punggungmu berat karena beban dosamu, maka
ringankanlah dengan memperpanjang sujudmu. Ketahuilah,
Allah SWT bersumpah dengan segala kebesaran-Nya bahwa Dia
tidak akan mengazab orang-orang yang bersujud, tidak mengancam
mereka dengan neraka pada hari manusia berdiri di hadapan
Rabbul'alamin.
"Wahai manusia! Barang siapa di antaramu memberi makan
untuk berbuka kepada kaum mukmin yang melaksanakan saum di
bulan ini, maka di sisi Allah nilainya sama dengan membebaskan
seorang budak dan dia diberi ampunan atas dosa-dosa yang lalu.
Para sahabat bertanya, 'Kami semua tidak akan mampu berbuat
demikian.' Lalu Rasulullah melanjutkan khotbahnya.
Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan sebiji
kurma. Jagalah diri kalian dari api neraka walau hanya dengan setitik
air.
"Wahai manusia! Barang siapa yang membaguskan
akhlaknya di bulan ini, dia akan berhasil melewati
shiraatalmustaqim, pada hari ketika kaki-kaki tergelincir. Barang siapa
yang
meringankan pekerjaan orang-orang yang dimiliki tangan
kanannya dan membantunya di bulan ini, maka Allah akan
meringankan pemeriksaannya di hari kiamat.
"Barang siapa yang menahan kejelekannya di bulan ini,
Allah akan menahan murkanya pada hari dia berjumpa
dengan-Nya. Barang siapa yang memuliakan anak yatim di bulan ini, Allah
akan memuliakannya di hari berjumpa dengan-Nya, dan barang
siapa yang menyambungkan tali silaturahmi di bulan ini,
Allah akan menghubungkan dia dengan rahmat-Nya pada hari dia
berjumpa dengan-Nya. Dan barang siapa yang memutuskan
silaturahmi di bulan ini, Allah akan memutuskan dia dari rahmat-Nya.
"Siapa yang melakukan salat sunat di bulan Ramadhan,
Allah akan menuliskan baginya kebebasan dari api neraka. Barang
siapa yang melakukan salat fardu, baginya ganjaran seperti 70
salat fardu di bulan yang lain.
"Barang siapa yang memperbanyak salawat kepadaku di
bulan ini, Allah akan memberatkan timbangannya pada hari ketika
timbangan meringan. Barang siapa yang pada bulan ini membaca
satu ayat Al-Quran, ganjarannya sama dengan mengkhatamkan
Al-Quran di bulan-bulan yang lain.
"Wahai manusia! Sesungguhnya pintu-pintu surga
dibukakan bagimu, maka mintalah kepada Tuhanmu agar tidak akan
pernah menutupkannya bagimu. Pintu-pintu neraka tertutup maka
mohonkanlah kepada Rab-mu agar tidak akan pernah
dibukakan bagimu. Setan-setan terbelenggu, maka mintalah kepada
Tuhanmu agar mereka tidak pernah lagi menguasaimu.
"Lalu Amirulmukminin Ali bin Abi Thalib berdiri dan
berkata: 'Ya Rasulullah, amal apa yang paling utama di bulan
ini.' Rasul yang mulia menjawab, 'Ya Abul Hasan, amal yang paling
utama di bulan ini adalah menjaga diri dari apa yang diharamkan
Allah SWT"
---
Persiapan
APA yang harus kita persiapkan menjelang bulan
Ramadhan?
Tampaknya, mulai saat ini kita harus menjaga diri dari
apa pun yang Allah haramkan. Rasanya, tidak perlu kita
menonton TV sampai larut malam. Lebih baik kita isi dengan membaca
Al-Quran atau berzikir. Bagaimana mungkin kita membiarkan
malam-malam kita diisi dengan tidur pulas sedangkan Allah
menyiapkan sepertiga malam terakhir menjadi saat yang disukai
Allah.
Usahakanlah untuk mulai saum dari apa pun yang tidak
disukai Allah. Allah Maha Melihat perjuangan kita. Kita harus
berupaya agar Allah Yang Maha Menyaksikan benar-benar melihat
diri kita menjadi orang yang bersiap-siap menyambut jamuan
Allah. Kita akan senang jikalau orang yang akan kita jamu datang
dalam keadaan siap.
Mulai saat ini, hindari telinga kita dari sesuatu yang
tidak layak kita dengar. Usahakan untuk sehemat mungkin
berkata-kata yang tidak perlu. Untuk apa menambah-nambah kekotoran
diri dengan kata-kata yang tidak berguna. Berkatalah benar
atau diam, sehingga tiada terucap dari lisan ini kecuali
kata-kata yang disukai Allah.
Di samping itu, siapkan rumah kita menjadi rumah yang
penuh berkah di bulan Ramadhan. Kita harus mulai melihat,
tidak ada yang haram di rumah kita. Bukalah lemari kita, kalau
ada yang diragukan segera keluarkan. Lihatlah dapur kita, kalau
ada barang yang kita ragukan segera keluarkan. Jangan
pernah kita dijamu Allah ketika pada diri kita melekat pakaian
yang haram.
Lihat perpustakaan kita, apakah masih ada buku-buku
yang bukan milik kita? Kalau ada segera kembalikan. Karena buat
apa kita menyimpan sesuatu yang tidak halal bagi kita. Sehingga
semuanya bersih dari yang haram. Bahkan selain bersih dari yang
haram, kita bersihkan diri kita dari sesuatu yang berlebihan.
Kalau celana, sarung, pakaian, dan kerudung kita terlalu
banyak, segera keluarkan. Daripada tidak kita pakai, lebih
baik dimanfaatkan orang yang membutuhkan.
Sebelum Ramadhan tiba, bebaskan rumah kita dari hal
yang sia-sia. Karena siapa lagi yang kita cari keridhaannya
selain Allah. Senangkah bila rumah kita dipuji manusia tapi
dibenci Allah?
Tidak usah takut kehabisan pakaian karena Allah-lah
pemberi rezeki dan tidak mungkin Allah melalaikan orang yang
menafkahkan rezekinya di jalan Allah. Yakinlah, Allah
tidak akan pernah lupa membalasnya. Allah tahu kapan kita
membutuhkannya karena Dialah pengatur rezeki yang
hakiki.
Ramadhan adalah saat di mana kita menjadi paling
dermawan dalam hidup kita sebagaimana Rasulullah menafkahkan
rezekinya di bulan Ramadhan. Tidak sulit bagi Allah untuk membalas
setiap hamba-hamba-Nya.
Tidak ada salahnya kita berniat sungguh-sungguh di
bulan Ramadhan karena menginginkan jodoh, sepanjang kita
ingin dijodohkan oleh Allah. Dialah yang menyuruh kita
menikah dan Dialah yang menciptakan kita berpasang-pasangan,
kepada siapa lagi kita meminta kalau bukan kepada-Nya. Yang pasti,
Allah tidak akan mengecewakan kalau kita bersungguh-sungguh
kepada-Nya.
Mulai sekarang, sembari membersihkan rumah, bersihkan
pula pikiran dan hati kita dari pikiran negatif. Jangan
pernah berpikir benci kepada seseorang karena bisa mengotori
hati kita. Mulai saat ini, jadilah orang yang pemaaf. Tidak
ada lagi pikiran-pikiran untuk membalas dendam.
Mulai sekarang, latihlah untuk tidak celetak-celetuk
asal bicara. Hujan mau besar atau kecil tidak usah
dikomentari. Tidak ada lagi kata-kata yang membuat Allah tidak
suka.
Alangkah bagusnya pabila kita minta maaf kepada
orangtua menjelang bulan Ramadhan. Ziarah ke makam orangtua
kita bagi yang sudah meninggal. Minta ampunlah kalau kita belum
sungguh-sungguh membahagiakan orangtua kita.
Suami-istri juga ada baiknya saling meminta maaf. Tidak ada salahnya
minta maaf kepada orang yang lebih muda dari kita, termasuk
kepada adik dan anak-anak kita.
Yang sering zalim ke pembantunya segeralah minta maaf.
Minta maaflah dengan ikhlas. Insya Allah, dengan meminta
maaf terlebih dulu, kita akan lebih ringan memasuki
Ramadhan. Sebaliknya, kita juga harus menjadi pemaaf dengan
segera memaafkan orang yang minta maaf kepada kita.
"Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan
kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang
disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang
menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan)
orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan (Q.S. Ali
Imran [3]:133-134).
Menjelang Ramadhan, dekatkanlah segala sesuatu yang
akan membuat kita akrab dengan Allah. Selalu siapkan
Al-Quran di tas, di meja kerja, dan di kamar tidur agar kita bisa
dengan mudah membacanya. Begitu juga dengan buku-buku tentang
keutamaan bulan Ramadhan. Sediakan juga anggaran
khusus untuk sedekah dan anggaran untuk berbuka bagi orang lain.
Satu butir kurma yang kita berikan untuk berbuka, pahalanya sama
dengan satu hari saum.
Buat juga daftar orang yang harus kita kunjungi,
seperti kakek, nenek, bibi, dan keluarga kita yang lainnya. Terutama
keluarga kita yang sedang berada di rumah sakit. Tiap detik
harus jadi kebaikan. Tiada hari tanpa silaturahmi. Termasuk
silaturahmi kepada ulama. Kunjungi juga orang-orang duafa yang
sengsara dan dililit utang. Mudah-mudahan, Ramadhan kita menjadi
penebar rahmat kepada orang-orang yang duafa.
Bulan Ampunan
Nah sahabat. Kita tidak akan pernah berjumpa dengan
kemudahan ampunan kecuali di bulan Ramadhan ini. Sebanyak dan
semelimpah apapun dosa kita, sungguh Allah menjanjikan
ampunan-Nya di bulan Ramadhan ini.
Kalau kita merasa berat hidup karena lumuran dosa dan
maksiat, maka ketahuilah ampunan Allah di bulan Ramadhan lebih
dahsyat daripada dahsyatnya dosa-dosa kita.
Kalau kita merasa jauh dari rahmat Allah, hidup
gersang dan kering, maka Ramadhan adalah sarana yang paling cepat
untuk mendapatkan rahmat dari Allah SWT.
Kalau kita dililit utang piutang, maka Allah adalah
Dzat Mahakaya yang menjanjikan terkabulnya doa dan
dilunasinya apa yang kita butuhkan. Karena itu sungguh sangat rugi
andaikata kita tidak bergembira ria dan tidak bersemangat dalam
menghadapi bulan yang penuh berkah ini.
Ramadhan diawali dengan adzan berkumandang, maka
itulah saat syetan dibelenggu, dimulainya hitungan pahala amal
yang berbeda, dibukanya pintu-pintu surga, ditutupnya
pintu-pintu neraka.
Maka sudah selayaknya kita harus sangat
bersungguh-sungguh berharap agar Allah menjamu kita dengan menyiapkan
diri menjadi orang yang layak dijamu oleh Allah.
Perusahaan Yang berdiri Sejak Tahun 2009 Yang bergerak di Bidang Jasa Untuk sementara ini Pelayanan dari Kami meliputi : * Travel Agent * Architecture Consultant * Design Interior Kami selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan Jasa kami kepada para Konsumen, sesuai dengan Moto Kami " Be The Best & Be a Profesional " Salam ......
Jumat, 22 Juli 2011
Menyongsong Ramadhan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar